Sirah Community Indonesia

Madrasah Sirah Nabawiyah

  • Madrasah
  • Kajian
  • Video

PENDAFTARAN MADRASAH KHILAFAH RASYIDAH 2019

January 4, 2019 Leave a Comment by Admin

Sesi Abu Bakar dan Umar bin Khaththab

Ketika Rasul saw wafat, terjadi ketidakstabilan dalam pemerintahan Abu Bakar. Mulai dari kasus pemurtadan, munculnya Nabi palsu, adanya kelompok yang tidak mau membayar zakat, hingga keinginan beberapa suku Arab untuk menyerang Madinah. Bahkan termasuk tantangan dari Romawi yang ingin menghabisi Madinah.

Lalu bagaimana strategi Abu Bakar sebagai Khalifah pertama mengembalikan kestabilan pemerintahan Madinah?

Bagaimana pula estafet kekhalifahan dari Abu Bakar kepada Umar bin Khaththab berhasil gemilang hingga Islam tersebar sampai ke Syam, Persia, dan Mesir?

Lebih jauh lagi, bagaimana materi ini dipaparkan dengan menghubungkan metode Abu Bakar dan Umar bin Khaththab dalam menerapkan pola sunnatullah yang telah mereka dapatkan dari gurunya yaitu Rasul saw, dalam membangun umat?

Sehingga menjadi sangat wajar jika Sang guru berpesan pada kita, “Ikutilah sunnahku dan sunnah Khulafaur Rasyidin” (HR. Tirmidzi)

Temukan jawabannya pada Madrasah Khilafah Rasyidah bersama Sirah Community IndonesiaΒ dengan pemateri Ustadz Asep Sobari, Lc.

Insya Allah Studium Generale akan dilaksanakan pada hari Sabtu, 9 Februari 2019.

Informasi pendaftaran ke Nurina +62 813-2090-7000 (via WA).

Link pendaftaran: http://bit.ly/MKR2019

Kuota Terbatas hanya untuk 85 Peserta!

πŸƒ πŸ‚ πŸƒ πŸ‚ πŸƒ πŸ‚ πŸƒ πŸ‚ πŸƒ
Tw & IG: @sirahcommunity
Fanpage: http://bit.ly/FPsirahcommunity
Telegram: https://t.me/sirahcomm
WhatsApp: https://bit.ly/WAsirahcommunity
Youtube:http://bit.ly/YouTubeSCI
Website: www.sirahcommunity.com

Filed Under: Madrasah Tagged With: islamic history, madrasah khilafah rasyidah, Madrasah Sirah Community, madrasah sirah nabawiyah, peradaban islam, rasulullah saw, sci, sirah communityFiled Under: Madrasah by Admin

PENDAFTARAN MADRASAH SIRAH NABAWIYAH 2019

January 4, 2019 Leave a Comment by Admin


Bismillah, kepada sahabat SCI yg sudah lama menunggu kabar kelas Sirah Nabawiyah Intensif, silakan segera mendaftar. Pendaftaran sudah dibuka dan terbatas hanya untuk 85 peserta. .
.

Yuk, belajar Sirah! .

MADRASAH SIRAH NABAWIYAH
Sirah Community Indonesia
Angkatan V
(Hanya untuk 85 Peserta)

πŸ“Œ Paket:
Level I
Sejarah kehidupan Nabi periode Mekkah sebanyak 12 materi

Level II
Sejarah kehidupan Nabi periode Madinah sebanyak 14 materi

Pendaftaran:
1. Mengisi form http://bit.ly/MSN2019
2. Melakukan pembayaran senilai Rp. 2.500.033,- ke Bank Syariah Mandiri (BSM) a/n Nurina Utami No. Rekening 7084618707
3. Melakukan konfirmasi pembayaran ke http://bit.ly/MSN2019konfirmasi

⏰ Jadwal
Studium Generale tanggal 9 Februari 2019
Kelas intensif mulai tanggal 2 Maret 2019
Pukul 13.30-18.00 WIB

πŸ‘³ Pengajar
Ustadz Asep Sobari, Lc
(Pendiri SCI, Alumnus Univ. Islam Madinah, Pengurus MIUMI, Peneliti INSISTS)

🏑 Tempat
Aula INSISTS
Jl. Kalibata Utara II No 84. Jakarta Selatan

πŸŽ“ Fasilitas
1. Fotocopy materi
2. Coffee break
3. Snack
4. Sertifikat

πŸ“ Syarat Beasiswa:
1. Mengisi form http://bit.ly/MSN2019
2. Memiliki keahlian desain grafis atau berprofesi sebagai Guru Agama atau seorang mahasiswa
3. Membuat karya tulis yang dikumpulkan tanggal 2 Februari 2019
4. Bersedia mengabdi di SCI
5. Menandatangani surat perjanjian beasiswa

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Narahubung: Devina +62 857-1135-4336
Tw & IG: @sirahcommunity
Fanpage: http://bit.ly/FPsirahcommunity
Telegram: https://t.me/sirahcomm
WhatsApp: https://bit.ly/WAsirahcommunity
Youtube:http://bit.ly/YouTubeSCI
Website: www.sirahcommunity.com

Filed Under: Madrasah Tagged With: madrasah sirah nabawiyah, Muhammad, Nabi Muhammad Saw, peradaban islam, Prophet Muhammad, sci, sejarah islam, sirah community, sirah nabawiyahFiled Under: Madrasah by Admin

Berburu Buku di Kairo untuk Perpustakaan SCI

January 4, 2019 Leave a Comment by Admin

Sirah Community Indonesia, khususnya Ustadz Asep Sobari dan tim, Insya Allah akan melakukan perjalanan ke Mesir (Kairo) dan akan hadir di Cairo International Book Fair pada tanggal 25 Januari – 5 Februari 2019.

Perjalanan ini bertujuan untuk mencari buku-buku rujukan dalam bidang Sirah Nabawiyah dan Sejarah Peradaban Islam serta bidang ilmu terkait lainnya yang tidak tersedia di Indonesia.

Perjalanan tersebut membutuhkan dana hingga Rp. 191.000.000,-

Sedangkan dana yg sudah terkumpul per 4 Januari 2019 adalah Rp. 61.066.399,-

Demi tercapainya tujuan tersebut, kami mengajak sdr/i untuk berdonasi ke nomor rekening: 0461043223 BNI a.n Nurina Utami dan melakukan konfirmasi ke +62 813-2090-7000 setelah donasi dikirim.

Jazakumullah Khayran Katsiran

πŸƒ πŸ‚ πŸƒ πŸ‚ πŸƒ πŸ‚ πŸƒ πŸ‚ πŸƒ πŸ‚

Tw & IG: @sirahcommunity
Fanpage: http://bit.ly/FPsirahcommunity
Telegram: https://t.me/sirahcomm
WhatsApp: https://bit.ly/WAsirahcommunity
Youtube:http://bit.ly/YouTubeSCI
Website: www.sirahcommunity.com

Filed Under: Acara Tagged With: 2019, Buku, Kairo, Mesir, peradaban, peradaban islam, Perpustakaan, sci, sirah nabawiyahFiled Under: Acara by Admin

Mengapa Andalus Runtuh?

January 9, 2018 Leave a Comment by Admin

 

Pertanyaan yang menggelayuti pikiran banyak orang. Terlebih mereka yang berkesempatan menjejakkan kaki di kota-kota saksi kebesaran Islam: Algeciras, Malaga, Cordoba, Granada, Sevilla, Valencia dst. Selama 800 tahun peradaban Islam gemilang di sana. Tapi sekarang musnah nyaris tak berbekas. Apa faktor yang menyebabkan Andalus runtuh?

Bagaimana sebuah peradaban kokoh yang melahirkan fenomena Mozarabes (al-musta’rabun) bisa sirna?

Mozarabes, mengutip kekesalan Alvaro de Cordoba, adalah mental kalah kaum Nasrani di masa kejayaan Islam di Andalus. Orang-orang Nasrani kala itu sangat menggandrungi semua yang berbau Arab atau tepatnya Islam. Mereka lebih menyukai bahasa, nama, hingga pakaian Arab. Mereka begitu bersemangat mempelajari literatur Islam bukan untuk mengkritik, tapi karena suka dan terpesona. Mereka bahkan ‘nyinyir’ dengan khazanah dan budaya Nasrani karena dianggap rendah dan terbelakang.

Demikianlah seperti yang dipaparkan Angel Gonzalez Palencia, Professor Bahasa Arab di Universitas Madrid dalam karyanya, Historia de la Literatura Arabigo-Espanola (versi terjemah: Tarikh al-Fikr al-Andalusi oleh Dr Husein Mu’nis).

Peradaban adalah fenomena multi dimensi yang tidak dapat ditentukan dari satu sudut tertentu. Jatuh bangun peradaban berjalan perlahan dalam kerangka sunnatullah yang berlaku pada wilayah al-afaq dan al-anfus.

Keruntuhan Andalus tidak bisa diputus, misalnya, dari pertikaian dua bersaudara Abu al-Hasan dan al-Zughl, ayah dan paman Abu Abdillah Muhammad ash-Shaghir yang menyerahkan Granada kepada penguasa Aragon dan Castilla. Bahkan tidak pula dimulai dari sekitar 250 tahun sebelumnya. Saat Granada menjadi satu-satunya kekuatan Islam yang tersisa di Iberia.

Jika menggunakan qanun jatuh bangunnya peradaban yang disampaikan Malek Bennabi. Benih keruntuhan Andalus bisa ditarik lebih jauh, hampir 500 tahun sebelum Granada jatuh.

Dimulai dari kemunculan keluarga al-Manshur bin Abu ‘Amir di atas pentas politik Andalus setelah Khalifah al-Hakam al-Mustanshir mangkat. Secara perlahan namun pasti terjadi pergeseran orientasi dari yang disebut Bennabi ‘ad-dauran di falak al-afkar’ menjadi ‘ad-dauran di falak al-asykhash’. Ilmu dan pemikiran yang sebelumnya menjadi pusat rotasi kehidupan masyarakat bergeser kepada kepentingan pribadi tokoh-tokoh kuat.

Terlepas dari segala kelebihan pribadinya, Ibnu Abi Amir bertanggung jawab atas pergeseran tersebut. Dia memimpin dengan tangan besi, menyingkirkan semua yang berpotensi menyaingi, membangun kota az-Zahirah untuk menandingi keindahan az-Zahra, dst.

Alhasil, kurang dari 100 tahun kemudian az-Zahra dengan segala kebesarannya hancur. Kota nan indah itu dibakar dan porak poranda hingga tinggal reruntuhan puing-puing. Bukan karena serangan lawan, tapi karena syahwat kekuasaan dan fitnah antara sesama kawan.

Cordoba menjadi kacau, rusuh, hingga tidak lagi memiliki pemimpin potensial yang sanggup menjadi juru selamat. Rintihan pilu narasi dan bait-bait puisi Ibn Hazm dan Abu al-Baqa menjadi saksi. Akhirnya, seorang tokoh berdiri di Masjid Jami’ Cordoba, bukan untuk menyampaikan orasi yang membangkitkan harapan, tapi mengumumkan berakhirnya khilafah Islam di Andalus hingga, barangkali, akhir jaman.

Periode berikutnya semakin parah. Faktor lain keruntuhan Andalus semakin nyata, fenomena Thawa’if. Andalus yang sebelumnya bersatu di bawah satu payung Khilafah, kini pecah menjadi 21 daulah liliput tapi masing-masing merasa sebagai raksasa. Mereka tidak hanya saling sikut, saling serang, tapi lebih pedih dari itu, setiap kelompok tidak sungkan mengundang pasukan Katolik di Utara untuk menghabisi saudara.

Thawa’if adalah fitnah tragis yang mesti jadi pelajaran sepanjang masa. Thawa’if adalah kabar duka sebuah peradaban yang nyaris mencapai akhir ajalnya. Kalau bukan karena karunia Allah melalui ulama-ulama kala itu, barangkali Andalus sudah musnah lebih awal.

Para ulama atau tepatnya jaringan para ulama menjawab tantangan dahsyat tersebut. Di tengah perpecahan politik yang amat akut, para ulama Cordoba, Sevilla, Granada dll mengirim delegasi menyebrangi selat Gibraltar untuk menemui Yusuf bin Tasyafin, Sultan al-Murabithun di Marrakech yang kala itu menguasai sepertiga benua Afrika.

Para ulama yang berwibawa dan masih dipercaya umat tersebut meminta Ibn Tasyafin untuk menyelamatkan saudara-saudaranya di Andalus. Bukan hanya dari invasi kerajaan Katolik di Utara, terutama setelah Alfonso VIII menguasai Toledo tahun 1085, melainkan juga dari kekuasaan Thawa’if.

Yusuf bin Tasyafin menyebrang tiga kali ke Andalus. Al-Murabithun berkuasa penuh di sana setelah mengakhiri kekuasaan Thawa’if, termasuk al-Mu’tamid bin ‘Abbad, penguasa Sevilla. Meski sulit baginya untuk merebut kembali wilayah-wilayah Islam yang telah jatuh kepada penguasa Aragon dan Castilla.

Al-Murabithun mengembalikan nafas Islam ke dalam kehidupan masyarakat Andalus. Risalah Islam kembali dijunjung dan menjadi ruh pada semua lini. Kondisi inilah yang sebenarnya berperan menahan kejatuhan dini Andalus hingga 150 tahun kemudian, tepatnya setelah kekalahan telak al-Muwahhidun, penerus al-Murabithun, dalam perang al-‘Iqab di Las Navas de Tolosa pada bulan Juni tahun 1212.

Setelah al-Muwahhidun, tidak ada lagi kekuatan representatif umat yang sanggup mengemban risalahnya. Penyakit Thawa’if-isme kembali menjalar sehingga mereka menjadi sasaran yang jauh lebih empuk bagi musuh. Kelahiran Granada pun sebenarnya tidak lepas dari kisah sedih ini. Granada membayar upeti dan turut memberi andil atas kejatuhan Sevilla kepada Castilla pada tahun 1247.

Granada adalah fenomena nafas terakhir perjuangan umat untuk bertahan hidup di Andalus. Tidak ada keseimbangan yang berarti untuk mengokohkan diri apalagi membangun risalahnya. Kala itu umat masih menggantungkan asa selama hubungan baik terjalin antara Granada dengan Bani Marin di Maroko. Tapi setelah kongsi politik itupun putus, pupus sudah harapan semua.

Musuh yang selalu mengintai menuntaskan penderitaan umat dengan memutus semua jalur fisik yang menghubungkan Andalus dengan Maroko. Algeciras, pelabuhan terdekat dengan pantai Maroko mereka rebut. Malaga kemudian menyusul, sehingga tinggallah Granada berdiri sendirian ibarat anak yatim yang ditinggalkan semua orang. Sebuah kondisi memilukan yang 300 tahun sebelumnya telah disebut-sebut oleh Ya’qub al-Manshur, Sultan al-Muwahhidun, dalam wasiat terakhir menjelang ajal menjemputnya, “Aku berpesan kepada kalian agar menjaga baik-baik anak yatimku, yaitu Andalus.”

Wallahu a’lam

Catatan akhir Rihlah Maroko-Spanyol
Dari ketinggian semesta, 9 Januari 2018

Alfaqir Asep Sobari

Filed Under: Uncategorized Tagged With: algeciras, Andalus, andalusia, cordoba, granada, islam, islamic history, jejak peradaban islam, malaga, moslem, mozarabes, peradaban islam, runtuhnya andalus, sci, sejarah peradaban islam, sevilla, sirah nabawiyah, spanyol, valenciaFiled Under: Uncategorized by Admin

Pendaftaran Madrasah Sirah Nabawiyah Angkatan ke-4

December 20, 2017 Leave a Comment by Admin

Filed Under: Madrasah Tagged With: asep sobari, history, islam, islamic history, madrasah sirah, madrasah sirah nabawiyah, msn, nabi saw, peradaban, peradaban islam, rasulullah saw, sci, sejarah islam, sirah nabawiyah, ustadz asep sobariFiled Under: Madrasah by Admin

Cari…

Like Page Kami

Like Page Kami

Terbaru….

  • Membaca Akar Persoalan Peradaban
  • PENDAFTARAN MADRASAH KHILAFAH RASYIDAH 2019
  • PENDAFTARAN MADRASAH SIRAH NABAWIYAH 2019
  • Berburu Buku di Kairo untuk Perpustakaan SCI
  • Peran Rihlah dalam Membangun Peradaban Dunia
  • Pandangan Pendidikan Umar bin Khaththab
  • Mengapa Andalus Runtuh?
  • Jami’ Al-Qaraouiyine, Fes
Copyright Β© 2016 Β· sirahcommunity.com